Sebelum Ayam bangun aku sudah terbiasa bangun...sebelum surya itu memamerkan gigi jarangnya karna kebanyakan coklat atau permen kalengan,atau mungkin karena panasnya sendiri....
Bergelut dengan wangi sabun yang entah di kemas dimana dan oleh siapa, selalu ada nyanyi Nyanyi kecil yang syairnya nyasar tapi aku tidak peduli selama hal itu bisa membuat pagi ini tidak membosankan semembosankanya asmara...
Asmara ya...kalau itu nama untuk anak gadis yang terbayangkan olehq adalah gadis kuning Langsat dengan Ginju pink di bibirnya, gadis dengan mata sipit dan hobi biolanya berjalan melawan arah angin pagi dengan rok terseok seok karna kain blow yang ringan jadi bahan utama rok yang dia kenakan, sangat jauh q biarkan otak q bertanya akan hendak kemana gadis itu pagi pagi begini...ketika para gadis lain masih melingkar manja dalam balutan selimut dengan sarapan yang sudah siap di atas meja,tentunya di siapkan oleh jasa wanita tua yang sudah sangat hapal apa yang di perlukan seisi rumah dari bangun pagi hingga petangnya. tapi kemana gadis itu?
apa dia sama spertiq melewati pagi dengan semua hal yang sudah q lakukan beratus2 kali slma hidup..bangun langsung ke kmar mandi dan berangkat menjadi budak perut sendiri. Apa dia tidak merasakan jenuh yang q pikirkan? apa dia tidak mengalami aktifitas berulang sperti yang q rasakan? tapi kenapa dia berjalan dengan yakinnnya seolah ini adalah pagi pertamanya di dunia...
apa dia pernah sepertiku?
Aku heran..kenapa bgtu banyak sekali yang di ungkapkan orang tentang pagi...
bnyak deretan puisi yang memuja pagi dlm tiap syair dan baitnya, ada banyak dokumentasi matahari terbit yang juga moderator pengontrol kemana tofik terarah tentang pagi. Lukisan, bahkan sampul buku sekolahan semua tentang pagi, apa yang membuat itu semua tidak tau betapa membosankanya pagi? atau pura pura tidak tau dan memaksa sugesti untuk menyukai semua tntang pagi..tentang semilir angin pagi,embun di rumput yg bersaksi,kicauan burung yang katanya menyanyi..
lalu kemana burung2 itu pagi ini? tidak ada dahan yang bisa q lihat apalgi burungnya..kecuali klau burung burung itu sekarang berganti tongkrongan menjadi sudut atau pentilasi bangunan bangunan ini. atau semilir yang katanya mengubah mimpi bruk semalam mnjadi rona happy itu sedang liburan?? tidak q rasakan semilir yang dingin becampur embun mnyentuh kulit sperti dalam bait bait puisi...banyak orang d dunia ini msih belum pulih kembali stelah tidur hingga masih bermimpi...
aku sudah sdar dan bangun..yg q dengar suara kendaraan memekakkan telinga tidak ada kicau burung, yg q rasa debu menyapa kulit dan enggan pergi bukan semilir angin yang bercampuran embun...
ketahuilah dariq klau pagi itu tidak seindah dalam lukisan dan puisi...
Membosankan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar