Rabu, 27 Juli 2016

kenapa hujan dan kenapa masa lalu...

Sudah dua minggu ini tanah selalu basah. dalam sepekan hanya sekali dua kali q lihat matahari bertengger bangga..membanggakan terik dan panasnya dengan angkuh...
bulan Juni memamerkan gigi sumbringah di awal hari mungkin dia ingin bilang aku akan menemanimu dalam sisa skian pekan kedepan. welcome Agustus :)

entah kenapa & entah karena apa, hujan selalu memberi damai, entah itu dia datang ketika matahari bersinar terik atau bahkan saat malam yg bangga dengan gelapnya.
hujan adalah implentasi kerinduan, kerinduan terhadap masa yg telah lalu tentunya. knp? Entah.
seperti putaran film lama, adegan satu persatu berkelebat memenuhi otak dan jiwa, berlangsung bgtu saja tanpa bisa dicegah. hujan juga menjadi luapan amarah. knp? karna hanya hujan yg mampu menyimpan dalam redam bunyi tangis yg menggema. hanya hujan yg bersedia menjadi alasan teriakan berani simbol dari sesuatu yg terluka. terluka karena rumah, mertua, saudara bahkan kehadiran orang ke- 3.
apa yg harus q jelaskan tentang orang ketiga, entah apa yg q ketahui tentang orang ke -3.
apa mereka adalah orang bahagia yg berjalan bersama beriringan karena sudah terlanjur berjanji mengabdikan dri untuk orang yg sama? Ah,, rumit rasanya...
lantas kenapa bgtu banyak yg memilih menjadi orang ketiga atau yg sengaja menghadirkan orang ke 3.apa krna hujan juga yg membawa mreka?
dalam ketidaktahuan banyak wanita yg begitu memuja mendung, berharap hujan datang untuk mengisi senyum, menciptakan kedamaian untuk sebuah kolam kebahagiaan kecil yg selalu diisinya dengan cinta & pengharapan bukan sebagai perantara tamu baru. meski jlan takdir & liku hdup mengempas semua penghrapan itu.. memporakporandakan kolam kecil yg selama ini dijaga dengan nyawa hanya untuk alasan tetap bersama beriringan dengan berjuta mimpi dalam angan.
ada banyak keraguan dalam hati kita ketika bgtu banyaknya yg yakin beriringan bersama orang ke 3 itu akan membawa senyum bahagia, krna kenapa? karena tidak ada ikhlas dalam berbagi cinta, tidak ada ridha untuk hal yg terlalu berharga, tidak ada mawaddah dalam hubungan yg tidak ada ikhlas & ridha di dalamnya.
hati mris ketika melihat anak2 yang menjadi korban paling retak ketika masalalu membawa orang ke -3.
prustasi mereka bagai pecahan kaca yg mampu memutus nadi siapa saja, si kcil yg berbahaya.
bahaya untuk masa depan n hatinya......tapi siapa yg salah?
apa orang ke -3 tau apa yg sudh di rusaknya? apa si Mpunya paham kenapa msalalu membawakannya orng ke 3.lalu kenapa hujan membiarkan semua ini?
haruskan hujan yg dipersalahkan ketika banyak hati meronta tak sanggup beriringan meski hujan sudh membuatnya menjadi terlanjur.
semoga kami semua terjaga. tidak ada pikacu diantara kita..
teruntuk suami tercinta. jaga nyawaku dengan tetap setia. aku tau kamu bukan penikmat hujan. tetaplah seperti itu atau aku akan membenci hujan disepanjang sisa hidupku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar