sy seorang wanita muslim yang mengaku menyakini semua peritah & ajaran kebaikan dari kitab suci yang juga sy percayai. tapi mengaku saja sebagai muslim tentu saja tak membuat sy benar2 menjadi seorang muslim.
jaman semakin canggih, internet wara wiri dari dapur hingga kamar mandi jadi bukan hal sulit untuk sekedar mendapatkan informasi apapun meski kau hanya manusia sawah dari pojokan kampung kecil sekalipun. seperti yang sekarang menjadi benang kusut dalam otak anak petani ini, jejaring sosial & media masa lagi rame membahas, membicarakan, mengomentari dan menjadi tim penilai sebuah kuputusan seorang pribadi. bukan karna dia anak seorang presiden tapi karna dia seorang muslim.
apa yg membuat keputusan itu menjadi begitu penting untuk dibahas apalgi pantas menjadi dosa riya ?? Entahlah.. sy tdk sedang pura2 tidak tahu tapi sy menulis ini karna ketidak tahuan sy.
Seorang artis yang biasa sy liat di layar televisi kusam dirumah dlm acara dangdut yg membuat saya merasa segenerasi dgn ayah sy,sakarang semakin sering wara wiri dari biasanya, bahkan di hanphone ini pun banyak sekali tofik & pembahasan tentang dia dgn berbagai judul, R*** N*** pindah agama, R*** N*** mengundang murka Allah, R*** N*** gagal istiqomah,blaa blaa blaaaa blaa bnyak lagi jdul lainnya.
disini di halaman yang hanya di akses beberapa orang ini sy ingiiin sekali sedikit ikut nimbrung terlepas dari sy juga seorang musim, sy juga wanita & sy juga berhijab.
sy kutip sedikit dari sebuah firman :
Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
sy sadar betul jika hijab ini adalah kewajiban sy yang sudah di tetapkan allah,krna sy meyakini agama sy & mempercayai semua yang menjadi perintah agama sy. insya allah :)
itu kalau saya, tapi ada begitu banyak kepala di dunia, ada begitu banyak pula kenginginan, harapan & masalah dari banyak otak itu yang tidak bisa serta merta harus sy samakan dengan otak saya meski kami dalam kungkung satu wadah atau kepercayaan yang sama. biarlah yang menjadi urusannya dengan tuhan tetap menjadi urusannya dengan tuhan, toh urusan kita pun dengan tuhan belum tentu rampung & benar seperti seharusnya.
itu kalau saya, tapi ada begitu banyak kepala di dunia, ada begitu banyak pula kenginginan, harapan & masalah dari banyak otak itu yang tidak bisa serta merta harus sy samakan dengan otak saya meski kami dalam kungkung satu wadah atau kepercayaan yang sama. biarlah yang menjadi urusannya dengan tuhan tetap menjadi urusannya dengan tuhan, toh urusan kita pun dengan tuhan belum tentu rampung & benar seperti seharusnya.
"Lantas bagaimana kita menyikapi semua yg kita lihat ini?? "
bisa atau tidak ya...saat kita melihat saudara kita yang mungkin belum berhijab atau belum bagus di mata kita atau bahkan melepas hijabnya lantas kita mendadak menjadi ahli kebenaran, berambisi jdi hakim untuk ramai-ramai menghakiminya, menilainya buruk, tidak pantas , bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kotor.
padahal meskipun kita sangat menggebu2 berceramah tentang seharusnya bagaimana, bahkan kita semangat sampe jual tanah rumah mencarinya untuk menjelaskan yang dia lakukan itu salah, belum tentu itu akan membuatnya mau kembali manarik kain itu kembali menutupi kepalanya. belum tentu kan? karna hidayah itu mutlak milik Allah.
tak usahlah menjelaskan lagi dari awal hijab itu apa, islam itu seperti apa karna dia terlahir sebagai muslim & tentu tau yang kita ketahui juga, yang dilakukannya sudah menjadi pilihan untuk menjalani hidupnya seperti apa. mari pandang dia dengan rahmat , doakan dia dalam sholat, itupun juga jika bpk / ibu hakim juga sholat. perlu digaris bawahi , sy tidak sedang dalam posisi membenarkan yg salah dan mengamini yg sesat, hanya saja berusaha tidak mengotori hati dengan berprasangka, apalagi sampai menghujat.
menurut sy Istiqomah itu susah dan berat, dalam prosesnya bnyak sekali yang menggoda untuk menggeser arah kiblat, butuh proses panjang & tidak selalu nikmat,usaha terbaik hanya terus meminta hidayah itu tetap bermayam dalam di jiwa & menimati setiap prosesnya ,sambil menyugesti diri kalau selalu ada nikmat di ujung usaha. itu janji allah.
ketika ada yang berbeda dengan kita bukan berarti dia adalah musuh, sy menyukai perbedaan yg tidak menjadi jarak karna cerminan seorang muslim adalah berpikir positif & penuh kasih sayang kepada sesamanya.
semoga kita menjadi yg selalu diluruskan jalannya, semoga kita dijadikan yg kuat imannya, semoga kita dijadikan wanita yg bertahan dalam kebaikan hingga ujung usia.
Salam dari yang hingga kini masih berusaha untuk tetap istiqomah
Deta danosy
ketika ada yang berbeda dengan kita bukan berarti dia adalah musuh, sy menyukai perbedaan yg tidak menjadi jarak karna cerminan seorang muslim adalah berpikir positif & penuh kasih sayang kepada sesamanya.
semoga kita menjadi yg selalu diluruskan jalannya, semoga kita dijadikan yg kuat imannya, semoga kita dijadikan wanita yg bertahan dalam kebaikan hingga ujung usia.
Salam dari yang hingga kini masih berusaha untuk tetap istiqomah
Deta danosy