Jumat, 10 Februari 2017

Sebuah Catatan Untuk Gadis Kecil Bunda

Ini bulan February syang, 3 bln lagi umur meca genap 2 thn
bunda sangat senang & bangga punya meca, meca tumbuh jadi batita pintar & ceria.
Sudah 5 Hari ini hujan terus mengguyur sumbawa siang & malam, angin juga berhembus tdk kalah kencang, deru mesin kendaraan serasa menjadi berat karna smua jalan2 besar juga tergenang. tapi ayah & bunda masih beraktifitas sayang, rumah kita tdk  menjadi salah satu dari bangunan yang terendam banjir hingga ke atap. alhamdulillah meski itupun tidak lantas membuat bunda lega, begitu banyak tman2 bunda & keluarga yg juga ikut terkena bencana, rumah buyutmu misalnya...

Mereka sudh sangat tua tapi lihatlah sayang, bunda saja kagum dengan kekuatan & semangatnya menyisihkan barang2 yg masih bisa dia bawa untuk pindah sementara...buyut tinggal dekat laut  krna kampung nelayan dulunya disana, skrang sudh jadi pemukiman padat meski bukan nelayan.jdi banjirnya datang dari saluran irigasi yg minim & luapan dari pasang air laut.

slain soal rumah buyut ada hal lain yang membuat bunda tdk tenang dari mulai pagi sampai siang tiba, soal ayah..
Ayah bekerja & mengabdi untuk masyarakat yg letaknya jauh dri rumah kita, jarak tempuh ke kota & kecamatan tempat ayah bisa memakan waktu 1- 1,5 jam lamanya tergantung cuaca & kcepatan mengendara. tapi buka karna jauhnya sayang yg bikin bunda terus mengwatirkan ayah, tapi karna kecamatan tujuan ayah adalah lereng gunung yang tentunya tidaklah bersahabat dengan kondisi hujan badai sperti sekarang. Spanjang perjalan kesana adalah bebukitan yg dipecah menjadi jalan, satu sisinya adlah bukit tinggi yg gagah & disisi satunya adalah tebing2 tanah curam lebih mirip jurang.saat musim kemarau tiba wilayah itu adalah wilayah dingin dengan pohon2 tinggi seprti belantara hutan.indah memang untuk memberikan terapi menyegarkan mata dari asap & polusi kota.
tapi musim kemarau & apa yg terjadi skrang sangatlah berbeda, jalanan kesana menjadi mengerikan dalam pikiran bunda, hujan disertai angin kencang begini, kalau roda kendaaran ayah terselip & licin bagaimana? kalau tanah2 bebukitan disisi itu lantas longsor bagaimana? atau pohon2 tinggi yg selama ini bunda anggap indah itu tiba2 tumbang ? ahhh.. pikiran2 itu melintas setiap detiknya & baru akan hilang ketika ayah ada didepan bunda.
Ada banyak sekali sayang kehawatiran dihati bunda....
malam ini adalah malam mubarak, malam dimana suara Al-kahfi & Ya'sin terdendang disetiap rumah & masjid yang ada, matahari sudah lama tenggelam sayang tapi sepanjang jalan penuh orang2 dengan berbagai kepentingan meski hujan deras tidak sedikitpun mau mundur & reda. sepanjang jalan ada toples & tangan tengadah yang membuat hati tidak lagi menemukan damainya...ada banyak yang berinisiatif membantu sesama karna tanah kelahiranmu ini sekarang lagi berduka syang.Sumbawa banjir hampir di semua desa.
Bunda & ayah adalah salah satu yang memenuhi jln ini sayang, tdk untuk menyingsingkan lengan baju lantas berkeliling2 kerumah membagikan makanan & pakaian yang tersisa, maaf ayah & bunda tidak bisa, ada hal lain yang ayah & bunda akan kejar meski hujan badai ini lebih besar dari ini.... meca.. meca buah hati ayah & bunda yang sekarang menjadi alasan ayah & bunda menjadi bgian dri suasna mencekam ini, menorobos gelap gulitanya tanah samawa ini demi gadis kecil kebanggan kami di kecamatan berbeda.
Siang tadi persediaan susu & popok meca sudah hampir habis. Ayah & bunda harus sampai tepat waktu sebelum gadis kecil ini lapar & marah..

 Meca...... Ayah & bunda sangat sayang meca... :)


Pelan2 ayah & bunda sudah keluar dari kota, pohon2 tinggi di pinggir jalan berjatuhan seperti kremes ayam yg terlalu garing di goreng, jatuh tanpa syarat & menyisakan bunyi derit yang terseret.
hujan turun semakin deras sayang, angin ini menusuk hingga ke tulang, berkali- kali bunda harus berteriak minta ayah hati2 & waspada spanjang jalan. baju hujan yang ayah & bunda gunakan sekarang sudah seperti layar kapal dilautan, trombang ambing ditiup angin & disapu hujan, dalam hati bunda bergidik ngeri entah apa alasan malam ini alam semarah ini. Angin ini seperti sebuah emosi yang terluapkan, mengebu2 & menghantam apapun yang mengaku kokoh selama ini.
jarak pandang kami mulai pendek sayang, deru angin yang tadi tiba2 berkurang digantikan guyuran hujan yang berkali2 lipat derasnya, hingga lutut & kaki bunda merasakan nyeri setiap titiknya jatuh menimpa badan. bunda berteriak bertanya pada ayah apakah perjalanan ini kita tunda hingga hujan ini sedikit reda? tapi sia2 angin membawa suara bunda & menghilang didalam kedinginan.
bunda terus berusaha teriak agar ayah mendengar bunda.. butuh sekuat tenaga padahal dagu bunda dibahunya, tepat disamping telinga.
40 mnit sudah kmi ditengah ditengah badai ini sayang,waktu ini pasti lebih lama dri waktu tempuh kami dalam cuaca yang baik2 saja. dalam hati bunda  trus bertanya sudh kah si kecil meca marah skrang tanpa susunya?  derit ban belakang terdengar mengerikan karna ayah mengerem keras & sangat mendadak, bunda gemeteran, sambil triak bertanya ada apa? ada psukan besar air banjir menyebrangi jalanan dari sisi berlawan.debit air ini spinggang sayang bagimana ayah & bunda melanjutkan perjalanan? ya tuhan bunda mulai menangis, bagaiamana mungkin harus kembali setelah sudah sjauh ini? memaksakan menerobos banjir ini bukan solusi kata ayah karna meski kita bisa, motor matic ini tidak akan bertahan dengan mesin menyala dalam banjir ini. tidak keputusan yang baik rasanya selain menunggu.. menunggu tanpa tau apa yang sebenarnya kami tunggu...!!
3-4 menit rasanya ayah & bunda duduk diam ditengah hujan tanpa solusi, pandangan bunda ke arus air yang tidak juga surut itu kini smakin jelas, ada cahaya besar dari belakang kami nak, dengan mata silau kami berbalik arah memutar pandangan ternyata sebuah mobil carry tanpa muatan yang skrang ikut mengantri karna kami menghalangi jalannya, entah apa yang ayah pikirkan,ayah menghampiri pengemudi & berbicara sesuatu yg tidak terdengar samaskali ketelinga bunda karna derasnya suara hujan & air ini. ketika ayah kembali bunda melihat senyum lega diwajah lelahnya, bunda ikut senang meski tidak paham apa yg terjadi atau malah yang akan terjadi.sekian menit berlalu sayang kami kerahkan semua tenaga yang tersisa untuk menaikkan motor yang kami kendarai ke atas mobil itu sayang, ternyata demi bisa sampai & memenuhi apa yang meca butuhkan ayah memohon bantuan untuk bisa membantu kami melewati banjir ini. subhanallah... tuhan selalu membantu hambanya dengan perantara yang tidak terduga.berharap yang ringan tangan membantu sesama juga dibalas allah dengan hujan kbaikan kepadanya..
bunda lega menatap banjir dibelakang bunda, satu kesulitan sudh kami lewati berharap semua baik-baik saja hingga sampai dirumah, di desa dimana meca & nenek sekarang tinggal berpisah dari bunda & ayah. perjalan masih membutuhkan sedikit waktu sayang, jarak kali ini terasa begitu jauh, tangan & kaki kami sudh menggigil kdinginan, nyeri hati bunda ketika melihat ayah menggapai kaca helmednya mengurangi air disana agar jalan sedikit jelas untuknya.
meca tau ? Ayah adalah lelaki super dimata bunda, dia Suami terbaik & ayah Terhebat.. kelak ketika dewasa meca akan tau siapa & bagaimana baiknya kaum adam yang meca panggil ayah. bunda sangat menyayangai & mengasihinya. keluarga kita adalah keluarga sederhana sayang tapi ayah & bunda sangat bahagia, kami bangga punya meca..

Gadis kecil yang hobi teriak kali ini juga berteriak tidak kalah kencangnya dari deru hujan di luar rumah, dingin & lelah kami terbayar sudah. meca kecil berhamburan memeluk kami yang basah sambil berteriak memanggil ayah.mungkin setelah besar meca tidak lagi ingat bagaimana ketika kecil tetap memeluk ayah & bunda meski basah kuyup semua. mungkin juga meca tidak ingat lagi bagaimana ekpresi bahagia meca berlarian ke pintu meski sedang makan makanan yang dia suka.tapi meski meca tidak lagi ingat nanti, bunda akan menceritakan semua hal itu sayang...semua.. tanpa merasa lelah.. karna ayah & bunda sangat sayang meca :)
buat kami tidak ada hal yang lebih penting dari kamu sayang, tidak ada yang lebih urgent dari apa yang kamu butuhkan.. tidak samasekali
bagi kami hidup kami hanya untuk membahagiakan meca, melihat meca tumbuh besar tanpa kurang sesuatu apapun...tidak apapun.
meca akan tumbuh besar lebih dari sekarang ini, entah diwaktu itu bunda & ayahmu masih dipercaya tuhan untuk menjagamu atau tidak tapi yakinlah sayang, tidak ada apapun yang bisa memisahkan hati bunda & anaknya... hati ayah & anaknya...
tumbuh besarlah gadis kecilq.. tatap dunia dengan bangga, kami membesarkanmu dengan smua cinta yang kami punya...jadilah wanita sholihah yang akan membawa kami keJannah ya sayang

Salam sayang dari ayah & bunda